tugas supervisi


Resume Materi Perkulihan
Oleh Wirman Susandi

SUPERVISI PENDIDIKAN
A. Pengertian supervisi pendidikan
Istilah supervisi dari bahasa inggris yang terdiri dari dua akar kata, yaitu super yang artinya “ di atas” dan vision mempunyai arti “ melihat” maka secara keseluruhan supervisi diartikan sebagai “ melihat dari atas”.
Supervisi merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus untuk membantuk para guru dan supervisor, agar dapat menggunakan pengetahuan dan keterampilannya dalam memberikan layanan kepada orang tua peserta didik sekolah.
Titik berat supervisi adalah perbaikan dan perkembangan kinerja guru yang langsung menangani peserta didik. Melalui perbaikan dan pengembangan kinerja guru, diharapkan proses pengajaran dapat berkembang yang pada akhirnya berdampak pada efektivitas proses pembelajaran.
B. Tujuan supervisi pendidikan
Tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan dan perkembangan proses belajar mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan supervisi pendidikan tidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi juga membina pertumbuhan profesi guru termasuk di dalamnya pengadaan fasilitas yang menunjang kelancaran proses belajar mengajar, peningkatan mutu pengetahuan dan keterampilan guru,guru, pemberian bimbingan dan pembinaan dalam hal implementasi kurikulum, pemilihan dan penggunaan metode mengajar, alat-alat pelajaran, prosedur dan teknik evaluasi pengajaran.
Secara nasional tujuan konkrit dari supevisi pendidikan adalah :
1. Membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan
2. Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid
3. Membantu guru dalam menggunakan alat pelajaran modern.
4. Membantu guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan hasil pekerjaan guru itu sendiri.
5. Membantu guru dalam menggunakan sumber-sumber pengalaman belajar
6. Membantu guru dalam memenuhi kebutuhan belajar murid
7. Membantu guru baru di reaksi mental atau moral kerja guru.
C. Prinsip supervisi pendidikan
1. Prinsip ilmiah (scientific)
2. Prinsip demokratis
3. Prinsip kerja sama
4. Prinsip konstruktif dan kreatif
Disamping prinsip di atas, prinsip pendidikan dapat dibedakan atas prinsip positif dan prinsip negatif untuk lebih jelasnya akan diuraikan di bawah ini.
a. Prinsip positif adalah prinsip-prinsip yang patut diikuti,
1. Supervisi harus dilaksanakan secara demokratis dan kooperatif
2. Supervisi harus dan konstruktif
3. Supervisi harus scientific efektif.
b. Prinsip negatif adalah prinsip-prinsip larangan yang tidak boleh dilakakuan.
1. Seorang supervisor tidak boleh bersifat otoriter
2. Seorang supervisor tidak boleh mencari kesalahan pada guru-guru
3. Seorang supervisor bukan seorang inspektur yang ditugaskan untuk memeriksa apakah peraturan-peraturan dan instruksi-instruksi yang telah diberikan dilaksanakan atau tidak.
D. Peranan supervisi pendidikan
a. Peranan supervisi pendidikan
Supervisi merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus untuk membantu para guru dan supevisor dalam mempelajari tugas sehari-hari di sekolah, agar dapat menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk memberikan layanan yang lebih baik pada orang tua peserta didik dan sekolah serta berupaua menjadikan sekolah sebagai masyarakat belajar yang lebih efektif. Selain itu peranan seorang supervisor adalah menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga guru-guru merasa aman dan bebas dalam mengembangkan potensi dan daya kreasi mereka dengan penuh tanggung jawab.
Suasana yang demikian hanya dapat terjadi apabila kepemimpinan dari supervisor itu bercorak demokratis bukan otokratis. Kebanyakan guru seolah-olah mengalami kelumpuhan tanpa inisiatif dan daya kreatif karena supervisor dalam meletakkan iteraksi bersifat mematikan.
E. Jenis supervisi pendidikan
1. Supevisi umum dan supevisi pengajaran
Supervisi umum adalah supervisi yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan atau pekerjaan yang secara tidak langsung berhubungan dengan usaha perbaikan pengajaran seperti supervisi terhadap kegiatan pengelolaan bangunan dan perlengkapan sekolah atau kantor-kantor pendidikan, supervisi terhadap kegiatan pengelolaan adminstrasi kantor dan supervisi pengelolaan keuangan sekolah atau kantor pendidikan.
Supervisi pengajaran adalah kegiatan-kegiatan pengawasan yang ditunjukan untuk memperbaiki kondisi-kondisi baik personel maupun material yang memungkinkan terciptanya situasi belajar mengajar yang lebih baik demi tercapainya tujuan pendidikan.
2. Supervisi klinis
Supervisi klinis adalah suatu proses bimbingan yang bertujuan untuk membantu pengembangan profesional guru atau calon guru khususnya dalam penmpilan mengajar berdasarkan observasi dan analisis data secara teliti dan objektif sebagai pegangan untuk perubahan tingkah laku mengajar tesebut. Supervisi kilinis termasuk bagian dari supervisi pengajaran.
3. Pengawasan melekat dan pengawasan fungsional.
Pengawasan melekat adalah suatu pengawasan yang memang sudah melekat menjadi tugas dan tanggung jawab semua pimpinan. Pengawasan fungsional adalah kegiatan-kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh orang-orang yang fungsi jabatan sebagai pengawas.
F. Sasaran supervisi pendidikan
Kegiatan supervisi yang sesuai dengan sasarannya dapat dibedakan menjadi dua yaitu : supervisi akademik. Kedua adalah supervisi adminstarasi, yang menitikberatkan pengamatan pada aspek-aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung telaksananya pembelajaran.
Yang membedakan antara kedua hal tesebut adalah pelaku dan waktu dilaksanakan . supevisi lembaga dilakukan oleh orang yang ada di dalam lembaga yaitu kepala sekolah dan dari luar lembaga yaitu pengawas secara terus menerus, sedangkan supervisi akreditasi dilakukan oleh tim dari luar hanya dalam waktu-waktu tertentu. Tujuannya sama yaitu meningkatkan kualitas lembaga baik parsial maupun keseluruhan.
1. Kriteria supervisi pendidikan
a. Guru perlu diberitahu penilaian apa yang akan dipakai
b. Kriteria penilaian harus dikembangkan
c. Kriteria dalam observasi guru harus ada hubungannya dengan deskripsi kerja guru
2. Fungsi supervisi pendidikan
a. Meningkatkan mutu pembelajaran dan memberi binaan
b. Memicu unsur yang terkait dengan pembelajaran lebih dikenal dengan nama supervisi administrasi
c. Fungsi membina dan memimpin
3. Tipe-tipe supervisi
a. Tipe inspeksi
b. Tipe laisses faire
c. Tipe coersive
d. Tipe training dan guidance
e. Tipe demokrasi
4. Prinsip-prinsip
a. Prinsip bimbingan dan bantuan
b. Prinsip langsung dan sukarela
c. Prinsip kesegaran dan keterbukaan
d. Berkas
Sasaran supervisi
a. Supervisi akademik yaitu ditunjukan ada aspek akademik
b. Supervisi administrasi yaitu ditunjukkan pada aspek administrasi sebagai pendukung dan pelancar pengajaran
c. Supervisi lembaga yaitu supervisor mengamati sekolah sebagai lembaga

A. Administrasi pendidikan
Administrasi berasal dari bahasa latin yaitu ad : ke, dan ministore sama artinya dengan melayani membantu dan mengarahkan, ilmu administrasi yang pada mulanya bergerak dibidang industri dan perusahaan kemudian menjalar kesemua aspek kehidupan
Administrasi pendidikan adalah segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personal, spiritual maupun material yang berkaitan dengan tujuan pendidikan. Administrasi sekolah merupakan bagian dari adminstrasi pendidikan meliputi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan pendidikan, meliputi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan pendidikan, disuatu negara atau bahkan pendidikan pada umumnya. Sedangkan adminstrasi sekolah kegiatan terbatas pada kegiatan pelaksanaan pengelolaan pendidikan disekolah sehigga kita mengenal adanya administrasi pendidikan dasar, administrasi perguruan tinggi dan lain-lain.
1. Scope administrasi tata laksana sekolah meliputi
a. Administrasi tata laksana sekolah meliputi
– Organisasi dan struktur pegawai tata usaha
– Anggaran belanja keuangan sekolah
– Kepegawaian dan kesejahteraan personil
– Perlengkapan dan perbekalan
– Keuangan dan pembukuan
b. Administrasi personel guru dan pegawai, meliputi
– Pengangkatan dan penempatan tenaga guru
– Organisasi personel guru-guru
– Rencana orientasi bagi tenaga guru baru
– Inservice training dan up grading guru
c. Administrasi peserta didik
– Organisasi dan perkumpulan peserta didik
– Masalah kesehatan dan kesejahteraan peserta didik
– Bimbingan dan penyuluhan bagi peserta didik
d. Supervisi pengajaran
a. Usaha membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru dan pegawai tata usaha dalam menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baiknya
b. Usaha mengembangkan, mencari, dan menggunakan metoded-metode baru dalam mengajar dan belajar lebih baik.
c. Mengusahakan cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan dan pengajaran.
e. Pelaksanaan dan pembinaan kurikulum
a. Mempedomani dan meralisasikan apa yang tercantum di dalam kurikulum
b. Menyusun dan melaksanakan organisasi kurikulum
f. Pendirian dan perencanaan bangunan sekolah
a. Cara memilih letak dan menentukan luas tanah yang digunaka
b. Mengusahakan, merencanakan dan menggunakan biaya pendirian gedung sekolah
c. Menentukan jumlah dan luas ruangan-ruangan kelas, kantor, gudang, asrama lapangan olah raga, dan sebagainya.
d. Cara-cara penggunaan gedung sekolah dan fasilitas-fasilitas lain yang efektif dan produktif, serta pemeliharaanya secara kontinyu
g. Hubungan sekolah dengan masyarakat
Hal ini mencangkup hubungan sekola dengan sekolah-sekolah lain, hubungan sekolah dengan masyarakat pada umunya.
5. Fugsi-fungsi pokok administrasi pendidikan
Adapun proses administrasi pendidikan itu meliputi fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, komunikasi, supervisi kepegawaian dan pembiayaan dan evaluasi.
a. Perencanaan (planing) adalah aktivitas memikirkan dan memilih rangkaian tindakan-tindakan yang tertuju pada tercapainya maksud-maksud dan tujuan pendidika
b. Pengorganisasian (organizing) adalah aktivitas-aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan sehingga terwujudlah kesatuan usaha dalam mencapai maksud-maksud dan tujuan pendidikan
c. Pengoordinasian (coordiating) adalah aktivitas membawa orang-orang material, pikiran-pikiran, teknik-teknik dan tujuan ke dalam hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai tujuan
d. Komunikasi adalah proses hendak mempengaruhi sikap dan perbuatan orang-orang dalam struktur organisasi
e. Supervisi sebagai fungsi administrasi pendidikan berarti aktivitas-aktivitas untuk menentukan kondisi-kondisi/syarat-syarat yang esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan-tujuan pendidikan
f. Kepegawaian (staffing) merupaka aktivitas untuk menentukan, memilih, menepatkan dan membimbing personel.
g. Pembiayaan (budgeting) meliputi perencanaan biaya yang diperlukan, bagaimana penggunaanya sampai dengan pengawasan agar dalam penggunaan dana tepat sasaran
h. Penilaian (evaluation) adalah aktivitas untuk meneliti dan mengetahui sampai dimana pelaksanaan yang dilakukan di dalam proses keseluruhan organisasi mencapai hasil sesuai dengan rencana atau program yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

GURU DAN SUPERVISI
A. Guru dan supervisi
Meskipun guru telah memiliki kompetesi profesional untuk dapat melaksanakan tugas-tugas kependidikan, namun mereka ditunjuk untuk terus meningkatkan kamampuannya. Disamping harus diupayakan oleh guru yang bersangkutan, pemenuhan akan tuntutan tersebut juga bisa dilaksanakan oleh pengawas dan guru pemandu bidang studi akan mata pelajaran. Namun bantuan itu hanya bersifat menifasilitasi agar terjadi pertumbuan kerja yang lebih terarah dan sistematis dikalangan guru-guru dan bantuan yang diberikan tersebut tidak mengurangi tanggung jawab guru dalam mengupayakan peningkatan kemampuan.
Bantuan atau pelayanan yang disediakan bagi guru-guru tersebut apabila dimaksudkan untuk perbaikan pengajaran atau proses belajar-mengajar dinamakan supervisi pengajaran. Hal yang paling baik bagi guru memperoleh bantuan dari supervisi dapat dimulai dari permintaan guru itu sendiri. Karena sulit megatasi kesulitan itu sendirian. Dari pengalaman itu guru megajukan permitaan kepada pengawas agar pengawas tepat membantunya mengatasi kesulitan megajar.
B. Program supervisi
Untuk keefektifan pelaksanaan supervisi diperlukan adanya suatu program yang muncul berbagai/aktivitas yang akan dikerjakan oeh supervisor. Kegiatan tesebut sekurang-kurangnya menggambarkan apa yang akan dilaksanakan, cara melakukan waktu, dan fasilitas serta cara pengukurannya. Semakin rinci sebuah program, maka pedoman bagi supervisor di dalam melakukan kegiatan supervisinya. Agar supervisi itu sesuai dengan kebutuhan program itu harus disusun secara realistik. Langkah yang ditempuh adalah:
1. Identifikasi masalah
2. Menganalisa masalah
3. Merumuskan cara-cara pemecahan masalah
4. Implementasi pemecahan masalah
5. Evaluasi dan tidak lanjut
Program disusun untuk masa waktu satu tahun ajaran
1. Penyusuna program kerja kepengawasan
Program pengawasan sekolah adalah perencanaan kegiatan pengawasan sekolah yang meliputi penilaian dan pembinaan bidang teknis edukatif atau akademis dan teknis administratif atau manajerial dalam rangka menyusun/meningkatkan mutu pendidikan.
Ada dua jenis program sekolah : program pengawasan satu tahun dan program pengawasan per semester. Program tahunan disusun oleh kabupaten dan program semester disusu oleh sekolah
2. Langkah-langkah meyusun program
a. Mengidentifikasi hasil pengawasan sebelumnya dan kebijakkan bidang pendidikan
b. Mengolah dan menganalisis hasil pengawasan sebelumnya
c. Merumuskan rancangan program tahunan
d. Mengkoordinasikan rancangan program
e. Memantapkan dan meyempurnakan rancangan pr
C. Sikap atau reaksi guru terhadap supervisi
Untuk keefektifan pelaksanaan supervisi diperlukan adanya suatu program yang memuat berbagai aktifitas yang dilakukan oleh supervisor, semakin rinci dan operasional suatu program, mak akan semakin baik karena akan membantu dan mempermudah supervisor dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukannya.

TEKNIK-TEKNIK SUPERVISI PENDIDIKAN
1. Teknik supervisi individual
Yaitu : pelaksanaan supervisi yang diberikan kepada guru tertentu yang mempunyai masalah khusus yang bersifat perorangan
a. Teknik kunjungan kelas
Yaitu teknik pembinaan guru oleh kepala sekolah, pengawas dan pembina lainya dalam rangka mengamati pelaksanaan proses belajar mengajar sehingga didapatkan data untuk pembinaan guru ada enam tahap dalam melakukan kunjungan rumah
• Tahap persiapan (waktu, cara, dan sasaran)
• Tahap pengamtan
• Tahapan akhir kunjungan
Ada beberapa kriteria kunjungan kelas
• Memiliki tujuan
• Menggungkapkan aspek yang memperbaiki kemampuan guru
• Menggunakan instrumen tertentu
• Adaya intraksi antara pembina dan yan dibina
• Tidak menganggu proses belajar
• Diikuti oleh program tindak lanjut
b. Observasi kelas
Yang dilakukan adalah : mengamati:
a. Usaha-usaha dan aktivitas guru siswa dalam proses pembelajaran
b. Cara penggunaan media pengajaran
c. Reaksi mental para siswa dalam proses belajar mengajar
d. Keadaan media pengajaran yang dipakai dari segi materinya.
c. Pertemuan individual
Yaitu : pertemuan percakapan, dialog dan tukar pikiran antara pembina atau supervisor guru-guru dengan guru mengenai usaha meningkatkan kemampuan personal guru
d. Kunjungan antar kelas
Teknik ini juga digolongkan sebagai teknik sepervisi secara perorangan, yang perlu diperhatikan adalah:
1. Guru yang dikunjungi harus diseleksi dengan sebaik-baiknya
2. Menentukan guru yang akan dikunjungi
3. Sediakan segala fasilitas yang diperlukan
4. Supervisor mengikuti dengan cermat
d. Menilai diri sendiri
Merupaka satu teknik individual dalam supervisi pendidikan ada beberapa alat untuk menilai diri sendiri:
1. Buat suatu pandangan atau pendapat yang disampaika kepada murid untuk menilai pekerjaan atau suatu aktivitas
2. Menganalisis tes terhadap unit kerja
3. Mencatat murid kalam suatu catata
2. Teknik supervisi kelompok
Teknik ini ditunjukan kepada dua orang atau lebih guru-guru yang di analisis kebutuhan memiliki masalah atau kelemahan yang sama kemudian di kelompokan menjadi satu adapun tekniknya adalah:
a. Kepanitiaan
b. Kerja kelompok
c. Laboratorium kurikulum
d. Baca tepimpin
e. Demonstrasi pembelajaran
f. Darma wisata dan lain-lain
Ada bebrapa langka pembinaan kemampuan guru
1. Menciptakan hubungan yang harmonis, yang harus dilakukan kepala sekolah adalah :
– Berbicara dengan bijaksana
– Menjadi pendengar yang baik
– Menciptakan hubungan interpersonal
– Mengikuti norma-norma
– Menghargai setiap pendapat dan lain-lain
2. Analisis kebutuhan
Adalah langkah kedua dalam pembinaan keterampilan pengajaran guru langkah-langkahnya adalah:
– Mengidentifikasi kebutuhan atau masalah-masalah
– Mengidentifakasi lingkungan dan hambatan-hambatan
– Menetapkan tujuan
– Mecatat setiap prosedur dan lain-lain
3. Mengembangkan strategi dan media
4. Menilai
5. Revisi
A. Bahan yang digunakan proses supervisi
1. Informasi atau data supervisi
Untuk mendapatkan informasi atau data yang dibutuhkan untuk supervisi perlunya adanya pengumpulan data serta melakukan pembinaan.
Ada dua hal yang harus diperhatikan berkenaan data yang akan digunakan sebagai bahan untuk pembinaan dalam proses supervisi yaitu:
a. Informasi atau data yang akan digunakan untuk pembinaan, yang berkenaan dengan faktor penentu keberhasilan belajar yang disebut juga dengan data supervisi.
b. Dari mana informasi atau data tesebut diperoleh atau disebut juga dengan istilah sumber data atau sumber informasi
Data yang dapat digunakan sebagai bahan untuk pembinaan bukan hanya diperoleh dari pengamatan kelas oleh pengawas atau kepala sekolah saja, tetapi bisa bermacam-macam bentuk yaitu seperti berikut:
a. Data tertulis yaitu yang terdapat di dalam berbagai arsip dan dokumen yang dimiliki oleh sekolah.
b. Data berbentuk suara dan makna bahasa yang dikluarkan oleh siapa saja yang disengaja oleh pelakunya dalam bentuk pidato, pembicaraan santai, pendapat tau usul, sanggahan atau bantahan, atau dapat juga berupa jawaban ketika orang yang bersangkutan diwawancarai oleh pewawancara
c. Data berbentuk gambaran atau grafis yang ditangkap oleh indra penglihatan
2. Sumber data supervisi
a. Orang atau personel
Data yang mungkun diambil dari sumber berupa orang atau manusia, yaitu data yang berupa informasi, penjelasan, uraia, pendapat, atau usul dan sasaran mengenai kegiatan pembelajaran yang sudah dan sedang berlangsung.
Sumber data yang berupa orang dapat memberikan data berupa keterangan, usul, uraian tentang persepsi, atau pendapat orang yang bersangkutan karena diminta atau mendapat rangsangan dari pihak lain.
 Ekpresi tertulis dapat berupa penyajian makalah dalam seminar lokakarya, tulisan dimajalah dinding di sekolah atau majalah lain diluar lembaga.
 Ekspresi lisan berupa pidato, penjelasan lisan dalam forum tertutup maupun terbuka.
b. Dokumen
 Dokumen tentang komponen siswa, yaitu antara lain pengumuman dalam rangka pendataran siswa baru, buku pendaftaran buku induk buku kelas, buku mutasi, daftar presensi, dokumen-dokumen yang berkenaan dengan OSIS dan lain sebagainya.
 Dokumen tentang komponen ketenagaan, yaitu antara lain guru dan personel sekolah yang lain, seperti buku induk pegawai, surat-surat lamaran, analisis materi program tahunan-bulanan dan mingguan dan lain sebagainya.
c. Tempat atau lokasi, dimana terletak benda, orang, atau apa saja yang langsung dapat diamati dengan indra penglihatan
Dengan adanya sasaran atau sumber data seperti itu maka siapa saja yang melakukan supervisi perlu memahami dan dapat menentukan siapa atau apa saja yang akan dijadikan sumber data.
B alat-alat yang digunakan untuk proses supervisi
1. Obejektif
a. Ujian karangan (essay examination)
b. Ujian obejektif
2. Lebih ke subjektif
a. Observasi
Observasi dalam proses supervisi yaitu kunjungan yang dilakukan oleh supervisor, baik pengawas atau kepala sekolah ke sebuah kelas dengan maksud untuk mencermati situasi atau peristiwa yang sedang berlangsung di kelas yang bersangkutan.
b. Wawancara
Sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari yang diwawancarai
c. Angket
Angket dalam supevisi merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.
d. Check-list
Check-list dalam pelaksanaan supervisi merupakan suatu alat untuk mengumpulkan data dalam melengkapi keterangan-keterangan yang lebih objektif teradap belajar dan mengajar di dalam kelas.

Tinggalkan komentar